Ciri-Ciri Amfibia Lengkap Klasifikasi, Peranan Amphibia
Ciri-Ciri Amfibia Lengkap Klasifikasi, Peranan Amphibia - Update artikel baru kali ini Mtpelajaran.com akan membahas tentang apa itu amfibia/amphibia, pengertian amfibia/amphibia, ciri-ciri amfibia/amphibia, klasifikasi amfibia/amphibia, peranan amfibia/amphibia. Kata Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu amphi yang berarti kedua, dan bios berarti hidup. Jadi Amphibia adalah kelompok hewan yang bisa hidup didarat dan air tawar. Amphibia pertama kali muncul zaman Devonian yaitu Era Paleozoic yakni sekitar 350 juta tahun lalu.
Pada Amphibia muda hidup di air menggunakan alat pernapasan berupa insang dan ketika sudah dewasa akan hidup di darat dengan alat pernapasan berupa paru-paru. Amphibia memiliki kulit yang selalu basah yang berguna dalam membantu pernapasan karena kulitnya mengandung berbagai pembuluh darah. Amphibia bergerak dengan empat kaki. Pada perkembangbiakan Amphibia dimana amphibia berkembang biak dengan bertelur yang pembuahannya dilakukan secara eksternal. Amphibia yang bertelur akan menuju ke air untuk mengeluarkan telur-telurnya. Amphibia mengalami metamorfosis mulai dari zigot-embrio-berudu-katak kecil-katak dewasa.
Secara umum ciri-ciri amfibia adalah sbb:
- Amphibia memiliki dua pasang kaki yang digunakan untuk berjalan, melompat dan berenang : Contohnya pada katak, kaki katak pada bagian belakang lebih panjang daripada kaki depannya. Rangka kaki katak bagian depan terdiri dari humerus, radioulna, karpal, metakarpal, dan falang (tulang jari-jari). Sedangkan rangka kaki belakang adalah terdiri dari femur, tibio-fibula, tarsal, metatarsal, dan falang. Pada kaki depan mempunyai empat jari, sedangkan pada kaki belakang mempunyai lima jari dimana diantara jari-jari tersebut terdapat selaput renang.
- Bagian-bagian tubuh amphibia adalah kepala dan badan seperti katak, atau kepala, badan ekor seperti yang terdapat pada salamander.
- Kulit yang lunak, berkelenjar dan juga selalu basah. Kulit amphibia tidak bersisik kecuali salamander. Di antara kulit dan jaringan otot dimana dibawahnya terdapat berupa rongga yang berisi cairan limfa. Pada bangkong yang berwarna cerah, kulitnya menghasilkan cairan beracun bagi hewan lainnya.
- Pernapasan Amphibia berupa insang, kulit dan juga paru-paru. Seperti katak dewasa yang bernapas dengan menggunakan paru-paru yang berupa kantong-kantong dengan dinding yang memiliki sejumlah ruangan.
- Amphibia adalah hewan berdarah dingin (poikiloterm)
- Pada jantung Amphibia yang terdiri atas tiga ruangan. tiga ruangan itu adalah satu ventrikel dan dua untuk atrium. Merupakan peredaran darah tertutup ganda, artinya darah akan dua kali melewati jantung pada satu kali peredaran.
- Sistem pencernaan lengkap yaitu mulai dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), lambung, usus, dan rektum yang langsung bersatu dengan kloaka. Contohnya katak, memiliki mulut yang sangat lebar dan juga gigi-gigi yang kecil di sepanjang rahang atas. Di langit-langit mulut terdapat gigi vormer. Lidah yang bercabang dua pada bagian ujungnnya dan pada permukaannya mengandung zat perekat yang digunakan untuk menangkap serangga. Amphibia juga memiliki hati, kantong empedu, dan pankreas.
- Sistem ekskresi berupa ginjal tipe mesonefroid dan saluran kemih (saluran wolf atau saluran mesonefros) yang membawa sekret ke kloaka. Amphibia juga memiliki kandung kemih yang ada disebelah sisi ventral kloaka.
- Sistem Indra pada Amphibia terdiri atas mata, lubang hidung, dan juga telinga. Pada mata dilindungi oleh membran niktitans (selaput tidur), kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Hidup amphibia memiliki dua lubang hidung (nares) yang berhubungan dengan rongga mulut melalui koane. Sedangkan pada telinga, berkembang baik, karena terdiri atas dua bagian yaitu telinga tengah dan telinga dalam dan tidak memiliki telinga luar. Pada telinga yang ada dibagian tengah berhubungan dengan faring melalui tabung Eustachius. Katak dan bangkong memiliki selaput telinga yang disebut membran timpani pada bagian telinga tengah. Pada salamander tidak memiliki selaput telinga, sehingga hanya dapat merasakan gerakan suara melalui kaki depan.
- Pada perkembangbiakan Amphibia, Amphibia memiliki alat kelamin yang terpisah. Umumnya Amphibia bersifat ovipar, namun ada jugay ang ovovivipar dan vivipar dimana telur tersimpan dalam saluran reproduksi betina.
Dari sekitar 4000 jenis amfibia yang ada di dunia ini, Amfibia diklasifikasi menjadi beberapa ordo yaitu sbb:
- Apoda (Gymnophiona), contohnya Ichtyophis glutinosus (salamander cacing)
- Urodela (Caudata), contohnya Plethodon glutinosis (Salamander berlendir)
- Anura (Salientia), contohnya bangkong (Bufo bufo) dan katak pohon(Hyla Caerulea)
Kelompok hewan amfibia ternyata juga memiliki peranan manfaat bagi manusia. Berikut ini beberapa manfaat amfibia bagi kehidupan manusia:
- Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi
- Kulit katak dapat dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya jika diberi samak
- Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan secara biologi dan juga sebagai pengendali serangga hama pada pertanian
- Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperti Bufo melanostictus, karena dapat menghasilkan hormon perang gonad yang efeknya sama dengan hormon perangsang gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil
- Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah hal ini dilakukan orang indian
- Racun bufotalin dan Bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok Bufo marinus yang dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung.
Demikianlah pembahasan tentang ciri-ciri amfibia/amphibia lengkap dengan klasifikasi dan peranannya. Semoga bermanfaat.
Gambar bagian-bagian tubuh katak (amfibia) |
Pada Amphibia muda hidup di air menggunakan alat pernapasan berupa insang dan ketika sudah dewasa akan hidup di darat dengan alat pernapasan berupa paru-paru. Amphibia memiliki kulit yang selalu basah yang berguna dalam membantu pernapasan karena kulitnya mengandung berbagai pembuluh darah. Amphibia bergerak dengan empat kaki. Pada perkembangbiakan Amphibia dimana amphibia berkembang biak dengan bertelur yang pembuahannya dilakukan secara eksternal. Amphibia yang bertelur akan menuju ke air untuk mengeluarkan telur-telurnya. Amphibia mengalami metamorfosis mulai dari zigot-embrio-berudu-katak kecil-katak dewasa.
Ciri-Ciri Amfibia/Amphibia
Secara umum ciri-ciri amfibia adalah sbb:
- Amphibia memiliki dua pasang kaki yang digunakan untuk berjalan, melompat dan berenang : Contohnya pada katak, kaki katak pada bagian belakang lebih panjang daripada kaki depannya. Rangka kaki katak bagian depan terdiri dari humerus, radioulna, karpal, metakarpal, dan falang (tulang jari-jari). Sedangkan rangka kaki belakang adalah terdiri dari femur, tibio-fibula, tarsal, metatarsal, dan falang. Pada kaki depan mempunyai empat jari, sedangkan pada kaki belakang mempunyai lima jari dimana diantara jari-jari tersebut terdapat selaput renang.
- Bagian-bagian tubuh amphibia adalah kepala dan badan seperti katak, atau kepala, badan ekor seperti yang terdapat pada salamander.
- Kulit yang lunak, berkelenjar dan juga selalu basah. Kulit amphibia tidak bersisik kecuali salamander. Di antara kulit dan jaringan otot dimana dibawahnya terdapat berupa rongga yang berisi cairan limfa. Pada bangkong yang berwarna cerah, kulitnya menghasilkan cairan beracun bagi hewan lainnya.
- Pernapasan Amphibia berupa insang, kulit dan juga paru-paru. Seperti katak dewasa yang bernapas dengan menggunakan paru-paru yang berupa kantong-kantong dengan dinding yang memiliki sejumlah ruangan.
- Amphibia adalah hewan berdarah dingin (poikiloterm)
- Pada jantung Amphibia yang terdiri atas tiga ruangan. tiga ruangan itu adalah satu ventrikel dan dua untuk atrium. Merupakan peredaran darah tertutup ganda, artinya darah akan dua kali melewati jantung pada satu kali peredaran.
- Sistem pencernaan lengkap yaitu mulai dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), lambung, usus, dan rektum yang langsung bersatu dengan kloaka. Contohnya katak, memiliki mulut yang sangat lebar dan juga gigi-gigi yang kecil di sepanjang rahang atas. Di langit-langit mulut terdapat gigi vormer. Lidah yang bercabang dua pada bagian ujungnnya dan pada permukaannya mengandung zat perekat yang digunakan untuk menangkap serangga. Amphibia juga memiliki hati, kantong empedu, dan pankreas.
- Sistem ekskresi berupa ginjal tipe mesonefroid dan saluran kemih (saluran wolf atau saluran mesonefros) yang membawa sekret ke kloaka. Amphibia juga memiliki kandung kemih yang ada disebelah sisi ventral kloaka.
- Sistem Indra pada Amphibia terdiri atas mata, lubang hidung, dan juga telinga. Pada mata dilindungi oleh membran niktitans (selaput tidur), kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Hidup amphibia memiliki dua lubang hidung (nares) yang berhubungan dengan rongga mulut melalui koane. Sedangkan pada telinga, berkembang baik, karena terdiri atas dua bagian yaitu telinga tengah dan telinga dalam dan tidak memiliki telinga luar. Pada telinga yang ada dibagian tengah berhubungan dengan faring melalui tabung Eustachius. Katak dan bangkong memiliki selaput telinga yang disebut membran timpani pada bagian telinga tengah. Pada salamander tidak memiliki selaput telinga, sehingga hanya dapat merasakan gerakan suara melalui kaki depan.
- Pada perkembangbiakan Amphibia, Amphibia memiliki alat kelamin yang terpisah. Umumnya Amphibia bersifat ovipar, namun ada jugay ang ovovivipar dan vivipar dimana telur tersimpan dalam saluran reproduksi betina.
Klasifikasi Amfibia/Amphibia
Dari sekitar 4000 jenis amfibia yang ada di dunia ini, Amfibia diklasifikasi menjadi beberapa ordo yaitu sbb:
- Apoda (Gymnophiona), contohnya Ichtyophis glutinosus (salamander cacing)
- Urodela (Caudata), contohnya Plethodon glutinosis (Salamander berlendir)
- Anura (Salientia), contohnya bangkong (Bufo bufo) dan katak pohon(Hyla Caerulea)
Peranan Amfibia/Amphibia
Kelompok hewan amfibia ternyata juga memiliki peranan manfaat bagi manusia. Berikut ini beberapa manfaat amfibia bagi kehidupan manusia:
- Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi
- Kulit katak dapat dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya jika diberi samak
- Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan secara biologi dan juga sebagai pengendali serangga hama pada pertanian
- Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperti Bufo melanostictus, karena dapat menghasilkan hormon perang gonad yang efeknya sama dengan hormon perangsang gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil
- Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah hal ini dilakukan orang indian
- Racun bufotalin dan Bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok Bufo marinus yang dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung.
Demikianlah pembahasan tentang ciri-ciri amfibia/amphibia lengkap dengan klasifikasi dan peranannya. Semoga bermanfaat.