Blog Archive

Contoh Penyakit/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia Lengkap Dengan Penjelasan

Contoh Penyakit/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia Lengkap Dengan Penjelasan - Update artikel baru kali ini Mtpelajaran.com akan membahas tentang contoh penyakit pada sistem peredaran darah manusia lengkap dengan penjelasannya. Sistem peredaran darah manusia yang terganggu bisa mengakibatkan terjadinya kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah manusia. Contoh gangguan pada sistem peredaran darah manusia diantaranya adalah hemofilia, talasemia dan leukimia.

Leukimia penyakit pada sistem peredaran darah manusia
Leukimia penyakit pada sistem peredaran darah manusia

Hemofilia adalah suatu penyakit keturunan pada manusia yang ditandai dengan tidak dapatnya darah membeku secara wajar ketika mengalami luka atau perdarahan. Hal ini terjadi karena tubuh tidak ampu membentuk protein yang berperan dalam proses pembekuan darah. Untuk lebih jelasnya berikut ini beberapa contoh gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah manusia lengkap dengan penjelasannya:

Gangguan atau Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah Manusia


1. Penyakit Polisitemia
Munculnya penyakit polisetemia ditandai dengan produksi sel darah merah yang berlebihan, akibatnya terjadi pengentalan dalam darah sehingga membuat darah yang berjalan pada arteri menjadi lambat, hal ini dapat memicu penggumpalan darah yang menyebabkan jaringan dapat mati karena tidak dapat berfungsi dengan baik. Indikasi penyakit polisetemia adalah sakit pada area kepala dan pusing.

2. Penyakit Talasemia
Talasemia juga merupakan penyakit yang diwarisi seorang dari orangtua. Penyakit ini ditandai adanya gangguan pembentukan sel dalam darah merah. Sel darah merah penderita talasemia mudah pecah, tidak taha lama sehingga penderita selalu kekurangan sel dalam merah. Talasemia dapat dibedakan menjadi dua macam, talasemia mayor dan talasemia minor. Talasemia mayor memperlihatkan gejala-gejala klinis anemia berat yang dapat berakibat fatal.Gejala penderita talasemia mayor sudah tampak sejal awal masa kanak-kanak ( umur + 3 tahun). Penderita talasemia minor biasanya tidak mengalami anemia berat sehingga masih dapat bertahan hidup. Bila pada polisitemia sel darah merah terlalu kuat pengaruhnya, pada penyakit talasemia, sel darah merah mudah sekali rapuh. Jadi, sebelum sel darah merah memproduksi sel baru, sel darah merah yang lama sudah rapuh, akibatnya pasokan sel darah merah akan kurang, sehingga kadar oksigen yang diperlukan juga akan terhambat.

3. Penyakit Anemia
Penyakit anemia bukan dikarenakan rusaknya sel darah merah seperti ada talasemia, namun pada penyakit ini sel darah merah memang sedikit jumlahnya. Hal ini karena tubuh kekurangan bahan atau zat-zat tertentu dalam memproses pembentukan sel darah merah. Anemia dapat disebabkan menderita penyakit malaria, infeksi cacing tambang, atau kekurangan zat besi. Penyebab penyakit malaria adalah Piasmodium malariae yang menyerang sel-sel darah merah sehingga sel-sel darah merah banyak yang mati sebelum berumur 120 hari. Zat besi merupakan mineral penting untuk menyusun hemoglobin di dalam sel darah merah. Kekurangan zat besi berarti menghambat proses pembentukan sel-sel darah merah. Infeksi cacing tambang ke dalam tubuh manusia juga dapat menyebabkan anemia karena cacing tersebut mengisap darah sambil mengeluarkan zat anti pembekuan darah. Serangan jantung terjadi karena terhambatnya aliran darah yang membawa makanan dan oksigen ke jaringan otot jantung. Hambatan itu terjadi karena pembuluh nadi jantung mengalami gañgguan átau kerusakan.

4. Penyekit Leukemia
Leukimia disebabkan karena tubuh memproduksi sel darah putih secara berlebihan. Sel darah putih berguna sebagai pelindung tubuh untuk melawan penyakit, namun apabila sel ini terlalu berlebihan, bukannya melindungi tubuh dari penyakit, sel akan menyerang tubuh atau sel-sel lain, seperti sel darah merah. Leukemia atau kanker darah adalah suatu penyakit kelainan pada manusia karena jumlah sel-sel darah putih (leukosit) meningkat tidak terkendali. Penderita cenderung menjadi lemah, nafsu makan berkurang. dan berat badan menurun. Selain itu, ia juga mengalami kekurangan sel darah merah (anemia), karena sel-sel darah putih yang berlebihan jumlahnya akan memangsa sel-sel darah merah: Dalam kondisi normal, jumlah sel darah putih sekitar 7.000 tiap milimeter kubik. Pada penderita leukemia, jumlah sel-sel darah putih dapat mencapai 25.000-50.000 tiap milimeter kubik.

5. Penyakit Agranulositosis

Berbeda dengan leukimia, penyakit Agranulositosis diakibatkan karena sel darah putih tidak bekerja dengan baik, sehingga tubuh tidak dapat melawan bakteri, virus dan bakal-bakal penyakit yang menyerang.

6. Penyakit Trombositopenia
Penyakit Trombositopenia disebabkan karena darah mengandung keping darah dalam jumlah yang sedikit

7. Penyakit Hemofilia
Penyekit hemofilia adalah penyakit yang ditandai dengan darah sukar membeku. Penyakit ini juga berhubungan dengan keping darah yang tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

8. Penyekit Fibrilasi Atrium
Penyekit Fibrilasi atrium disebabkan oleh atrium yang berdenyut tidak beraturan dan sangat cepat.

9. Penyakit Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh balik atau vena. Hal-hal yang dapat menyebabkan varises antara lain kehamilan dan terlalu gemuk.

10. Penyakit Hipertensi
Penyakit Hipertensi terjadi karena tekanan darah seseorang berada diatas normal, sehingga dapat berakibat pecahnya arteri dan pembuluh kapiler.

11. Penyakit Hipotensi
Penyakit Hipotensi merupakan kebalikan dari hipertensi, jadi tekanan seseorang berada dibawah normal.

12. Penyakit Hemorage
Penyakit Hemorage terjadi karena arteri atau vena mengalami pendarahan.

13. Penyakit Flebitis
Penyakit Flebitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada vena, hal ini dapat disebabkan oleh abses yang ada di luar pembuluh darah.

14. Wasir atau Ambeien
Bawasir atau ambeien adalah pelebaran pembuluh darah di sekitar anus.

Demikianlah pembahasan tentang contoh penyakit pada sistem peredaran darah manusia lengkap dengan penjelasannya. Semoga bermanfaat.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+