Ciri-Ciri Reptil Lengkap Dengan Klasifikasinya
Ciri-Ciri Reptil Lengkap Dengan Klasifikasinya - Update artikel baru kali ini Mtpelajaran.com akan membahas tentang apa itu pengertian reptil, ciri-ciri reptilia, klasifikasi reptil. Pengertian reptil atau reptilia atau hewan melata adalah kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan biasanya memiliki sisik pada kulitnya. Reptil berasal dari bahasa latin yaitu dari kata repto yang berarti melata. Jenis-jenis hewan reptil adalah cecak, ular, kadal, tokek, penyu dan kura-kura. Habitat reptilia yang hidupnya di darat, rawa-rawa, laut, dan air tawar, namun reptil dapat beradaptasi pada kehidupan di darat.
Reptil melakukan pembuahan secara internal dan melakukan reproduksi secara seksual. Reptil biasanya akan bertelur di daratan, meskipun habitatnya di air sekalipun. Berbeda halnya dengan hewan amfibi, reptil memiliki kulit yang bersisik yang sangat bermanfaat untuk mengurasi kehilangan air dari kulitnya. Sisik pada kulit reptil mengandung keratin dan juga lipid lilin. Semua reptil bernapas menggunakan paru-parunya.
Hewan reptil beradabtasi dengan lingkungannya yang akan memanaskan suhu tubuhnya dengan cara berjemur. Jika cuaca lingkungan terlalu panas, reptil biasanya akan mencari tempat yang teduh atau bersembunyi di bawah tanah agar suhu tubuhnya menurun. Pada hewan reptil, energi metabolisme yang berasal dari makanan tidak dibutuhkan untuk memanaskan suhu tubuhnya. Karena itu, reptil mampu bertahan hidup meskipun tidak makan berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Reptil biasanya juga akan berhibernasi pada saat musim dingin. Namun hibernasi yang dilakukan oleh reptil bukanlah hibernasi dengan tidur, melainkan ditandai dengan melambannya gerakan tubuh oleh reptil tersebut.
-Memiliki ukuran tubuh bervariasi. Memiliki ukuran tubuh yang terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor. Tengkorak memiliki satu tonjolan yang berada dibagian belakang. Reptilia dua pasang kaki yang berjari lima, kecuali ular.
-Reptilia memiliki kelenjar bau di dekat kloaka. Pada kura-kura, kelenjar bau terdapat di antar karapaks (perisai dorsal) dan plastron (perisai ventral)
-Kulit tubuh kering dan tertutup oleh sisik atau lempeng epidermal. Sisik mengandung protein keratin yang menyebabkan kulit menjadi kedap air dan membantu mencegah dehidrasi di udara yang kering.
-Reptilia bernapas dengan baru-paru.
-Reptilia merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Reptilia mengontrol suhu tubuhnya bukan dengan metabolisme tubuh, melainkan dengan melakukan adaptasi tingkah laku.
-Alat pencernaan yang berupa, dimulai dari mulut, faring, esogagus, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Pada mulut terdapat gigi dan lidah.
-Reptilia memiliki peredaran darah tertutup ganda. Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). tetapi sekat dari kedua bilik tersebut belum sempurna.
-Alat ekskresi berupa sepasang ginjal yang berbentuk pipih.
-Alat indra berupa mata, telinga, dan hidung.
-Sistem saraf berupa otak dengan 12 pasang saraf kranial
-Alat kelamin reptilia terpisah. Fertilisasi reptil terjadi secara internal dalam tubuh betina. Umumnya bersifat ovipar (bertelur), tetapi ada juga yang ovovivipar, seperti kadal.
-Reptilia cenderung memiliki umur yang panjang. Penyu atau kura-kura hidup sekitar 20-100 tahun. Buaya dan ular besar hidup sekitar 25-40 tahun. Ular kecil berumur sekitar 20 tahun.
1. Ordo Crocodylia
Ordo Crocodylia jenis reptil yag paling besar dibandingkan dengan ordo yang lain. Ordo Crocodylia biasanya memiliki kulit yang tebal dan liat. Bentuk kulit tersebut terjadi karena mengandung kepingan tulang yang tersusun berderet dan berlunas sehingga membentuk perisai dermal yang mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala reptil ordo Crocodylia berbentuk seperti piramid yang keras dan kuat. Bagian ulut biasanya disetai gigi yang runcing dengan tipe poliodont.
Untuk bentuk mata biasanya relatif kecil, letaknya di bagian kepala yang menonjol di bagian dorsal-lateral. Pupil vertikal dilengkapi oleh selaput mata dan tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang, sehingga lubang tersebut hanya terlihat seperti celah kecil. Lubang hidung pada ordo Crocodylia terlatak pada sisi dorsal ujung moncong, biasanya dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat melakukan kontraksi secara otomatis ketika reptil jenis ini melakukan penyelaman di dalam air. Untuk lubang telinga terdapat di sebelah caudal mata yang tertutup oleh lipatan kulit. Reptil jenis ini memiliki ekor yang relatif panjang dan sangat kuat.
Pembagian reptil Ordo Crocodyla:
Reptil jenis ini memiliki empat tungkai yang pendek namun sangat kuat. Tungkai belakang lebih panjang bila dibandingkan tungkai bagian depan dan memiliki empat jari yang berselaput. Untuk tungkai bagian depan memiliki lima jari namun tidak berselaput. Pada bagian jantung terdapat foramen panizza. Pada siang hari, ordo Crocodylia akan berjemur untuk mempertahankan suhu tubuhnya tetap hangat.
Pada malam hari mereka akan berburu mangsa. Ordo Crocodylia berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) dan biasanya akan menyimpan telur mereka di dalam lubang yang mereka buat di tanah. Ordo Crocodyla memiliki 3 jenis famili yaitu Alligatoridae, Crocodilydae, dan Gavialidae. Beberapa jenis reptil ordo Crocodylia yang dapat ditemui di Indonesia meliputi buaya siam (Crocodylus siamensis), buaya muara (Crocodylus porosus), buaya irian (Crocodylus novaeguineae), buaya senyulong (Tomistoma schlegelii), dan buaya kalimantan (Crocodylus raninus).
2. Ordo Rhynchocephalia
Ordo ini telah diketahui sejak dahulu melalui catatn fosil pada Era Triasik Akhir yaitu antara 210 sampai 220 juta tahun yang lalu. Ordo Rhynchocephalia memiliki jenis tengkorak diapsid dan bentuk tubuhnya ketika dewasa memiliki panjang sekitar 30 cm. Bentuk morfologinya juga mirip dengan anggota Lacertilia. Semua jenis reptil yang masuk ke dalam ordo ini adalah hewan karnivora dan akan mencari makan saat malam hari.
Reptil jenis ini biasanya melakukan reproduksi secara internal dan berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Seperti halnya jenis reptil yang lain, telur yang dikeluarkan oleh tubuh akan disimpan di dalam lubang di tanah dan akan menetas setelah satu tahun. Untuk habitatnya, reptil pada ordo ini dapat hidup di air dan juga di daratan. Ordo Rhynchocephalia memiliki satu familia dan satu genus yaitu famili Sphenodontidae dan genus Sphenodon. Yang termasuk ke dalam genus tersebut hanya ada dua spesies yaitu Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri (Tuatara), keduanya merupakan spesies endemik dari Selandia Baru.
3. Ordo Squamata
Ordo Squamata disebut juga dengan reptilia bersisik. Sisik reptil pada ordo ini terbuat dari bahan tanduk dan akan mengalami pergantian secara periodik (sering disebut dengan molting). Reptil ordo ini memiliki 3 sub ordo yakni Sub ordo Ophidia, Sub ordo Amphisbaenia, dan Sub Ordo Lacertilia. Hewan reptil yang tergabung ke dalam ordo Squamata memiliki tulang kuadrat dan ekstrimitas. Reptil pada ordo ini akan melakukan reproduksi secara internal dan melakukan perkembangbiakan hewan secara ovovivipar dan ovivipar.
Persebaran reptil ordo Squamata sangat luas di seluruh belahan dunia, kecuali di wilayah Arktik, Antartika, Irlandia, Selandia Baru, dan beberapa pulau di Oceania. Beberapa jenis reptil ordo Squamata yang dapat kita temui di Indonesia ialah komodo (Varanus komodoensis), tokek dan cicak (famili Gekkonidae), kadal, bunglon, biawak, ular karung (Acrochordus javanicus), ular king kobra (Ophiophagus hannah), ular kepala-dua (Cylindrophis ruffus), ular sanca bodo (Python molurus), ular tanah (Calloselasma rhodostoma), ular tikus (Ptyas korros), dan ular weling (Bungarus candidus).
4. Ordo Testudines
Ordo Testudines merupakan jenis reptil yang memiliki skeleton yang sebagian termodifikasi menjadi karapaks dan plastron. Rahang-rahang pada reptil ini biasanya tidak bergigi namun memiliki zat tanduk. Habitat dari reptil ini biasanya di air laut, air tawar, dan juga di daratan. Reptil ini memiliki karapaks yang keras dan di sisi tubuh bersatu dengan plastron. Hewan ini memiliki prisai yang tertutup dengan skutum polygonal. Ordo ini meliputi sekitar 300 spesies dalam 14 famili. Beberapa contoh reptil yang termasuk ordo testudines yang dapat kita jumpai di Indonesia meliputi kura-kura hutan sulawesi (Leucocephalon yuwonoi), berbagai jenis kura-kura berleher ular, penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), tuntong (Batagur baska), dan tuntong laut (B. borneoensis).
Baca juga:
Sistem Klasifikasi Kingdom Animalia Lengkap, Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh
Demikianlah pembahasan tentang pengertian reptilia, ciri-ciri reptil dan klasifikasi reptil lengkap. Semoga bermanfaat.
Reptil melakukan pembuahan secara internal dan melakukan reproduksi secara seksual. Reptil biasanya akan bertelur di daratan, meskipun habitatnya di air sekalipun. Berbeda halnya dengan hewan amfibi, reptil memiliki kulit yang bersisik yang sangat bermanfaat untuk mengurasi kehilangan air dari kulitnya. Sisik pada kulit reptil mengandung keratin dan juga lipid lilin. Semua reptil bernapas menggunakan paru-parunya.
Hewan reptil beradabtasi dengan lingkungannya yang akan memanaskan suhu tubuhnya dengan cara berjemur. Jika cuaca lingkungan terlalu panas, reptil biasanya akan mencari tempat yang teduh atau bersembunyi di bawah tanah agar suhu tubuhnya menurun. Pada hewan reptil, energi metabolisme yang berasal dari makanan tidak dibutuhkan untuk memanaskan suhu tubuhnya. Karena itu, reptil mampu bertahan hidup meskipun tidak makan berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Reptil biasanya juga akan berhibernasi pada saat musim dingin. Namun hibernasi yang dilakukan oleh reptil bukanlah hibernasi dengan tidur, melainkan ditandai dengan melambannya gerakan tubuh oleh reptil tersebut.
Ciri-Ciri Reptil
Berikut ini ciri-ciri reptilia (hewan melata):-Memiliki ukuran tubuh bervariasi. Memiliki ukuran tubuh yang terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor. Tengkorak memiliki satu tonjolan yang berada dibagian belakang. Reptilia dua pasang kaki yang berjari lima, kecuali ular.
-Reptilia memiliki kelenjar bau di dekat kloaka. Pada kura-kura, kelenjar bau terdapat di antar karapaks (perisai dorsal) dan plastron (perisai ventral)
-Kulit tubuh kering dan tertutup oleh sisik atau lempeng epidermal. Sisik mengandung protein keratin yang menyebabkan kulit menjadi kedap air dan membantu mencegah dehidrasi di udara yang kering.
-Reptilia bernapas dengan baru-paru.
-Reptilia merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Reptilia mengontrol suhu tubuhnya bukan dengan metabolisme tubuh, melainkan dengan melakukan adaptasi tingkah laku.
-Alat pencernaan yang berupa, dimulai dari mulut, faring, esogagus, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Pada mulut terdapat gigi dan lidah.
-Reptilia memiliki peredaran darah tertutup ganda. Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). tetapi sekat dari kedua bilik tersebut belum sempurna.
-Alat ekskresi berupa sepasang ginjal yang berbentuk pipih.
-Alat indra berupa mata, telinga, dan hidung.
-Sistem saraf berupa otak dengan 12 pasang saraf kranial
-Alat kelamin reptilia terpisah. Fertilisasi reptil terjadi secara internal dalam tubuh betina. Umumnya bersifat ovipar (bertelur), tetapi ada juga yang ovovivipar, seperti kadal.
-Reptilia cenderung memiliki umur yang panjang. Penyu atau kura-kura hidup sekitar 20-100 tahun. Buaya dan ular besar hidup sekitar 25-40 tahun. Ular kecil berumur sekitar 20 tahun.
Klasifikasi Hewan Reptil
Reptil adalah salah satu jenis hewan yang sangat beragam dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak jarang pula yang menjadikan reptil sebagai hewan peliharaan. Reptil terbagi menjadi empat ordo, yaitu ordo Crocodylia, Rhynchocephalia, Squamata, dan Testudines. Beberapa jenis reptil tidak dapat kita temukan di Indonesia. Apakah jenis reptil yang dimaksud ?. Selengkapnya akan dijelaskan melalui klasifikasi reptil yang ada di dunia berikut ini:1. Ordo Crocodylia
Ordo Crocodylia jenis reptil yag paling besar dibandingkan dengan ordo yang lain. Ordo Crocodylia biasanya memiliki kulit yang tebal dan liat. Bentuk kulit tersebut terjadi karena mengandung kepingan tulang yang tersusun berderet dan berlunas sehingga membentuk perisai dermal yang mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala reptil ordo Crocodylia berbentuk seperti piramid yang keras dan kuat. Bagian ulut biasanya disetai gigi yang runcing dengan tipe poliodont.
Untuk bentuk mata biasanya relatif kecil, letaknya di bagian kepala yang menonjol di bagian dorsal-lateral. Pupil vertikal dilengkapi oleh selaput mata dan tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang, sehingga lubang tersebut hanya terlihat seperti celah kecil. Lubang hidung pada ordo Crocodylia terlatak pada sisi dorsal ujung moncong, biasanya dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat melakukan kontraksi secara otomatis ketika reptil jenis ini melakukan penyelaman di dalam air. Untuk lubang telinga terdapat di sebelah caudal mata yang tertutup oleh lipatan kulit. Reptil jenis ini memiliki ekor yang relatif panjang dan sangat kuat.
Pembagian reptil Ordo Crocodyla:
Reptil jenis ini memiliki empat tungkai yang pendek namun sangat kuat. Tungkai belakang lebih panjang bila dibandingkan tungkai bagian depan dan memiliki empat jari yang berselaput. Untuk tungkai bagian depan memiliki lima jari namun tidak berselaput. Pada bagian jantung terdapat foramen panizza. Pada siang hari, ordo Crocodylia akan berjemur untuk mempertahankan suhu tubuhnya tetap hangat.
Pada malam hari mereka akan berburu mangsa. Ordo Crocodylia berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) dan biasanya akan menyimpan telur mereka di dalam lubang yang mereka buat di tanah. Ordo Crocodyla memiliki 3 jenis famili yaitu Alligatoridae, Crocodilydae, dan Gavialidae. Beberapa jenis reptil ordo Crocodylia yang dapat ditemui di Indonesia meliputi buaya siam (Crocodylus siamensis), buaya muara (Crocodylus porosus), buaya irian (Crocodylus novaeguineae), buaya senyulong (Tomistoma schlegelii), dan buaya kalimantan (Crocodylus raninus).
2. Ordo Rhynchocephalia
Ordo ini telah diketahui sejak dahulu melalui catatn fosil pada Era Triasik Akhir yaitu antara 210 sampai 220 juta tahun yang lalu. Ordo Rhynchocephalia memiliki jenis tengkorak diapsid dan bentuk tubuhnya ketika dewasa memiliki panjang sekitar 30 cm. Bentuk morfologinya juga mirip dengan anggota Lacertilia. Semua jenis reptil yang masuk ke dalam ordo ini adalah hewan karnivora dan akan mencari makan saat malam hari.
Reptil jenis ini biasanya melakukan reproduksi secara internal dan berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Seperti halnya jenis reptil yang lain, telur yang dikeluarkan oleh tubuh akan disimpan di dalam lubang di tanah dan akan menetas setelah satu tahun. Untuk habitatnya, reptil pada ordo ini dapat hidup di air dan juga di daratan. Ordo Rhynchocephalia memiliki satu familia dan satu genus yaitu famili Sphenodontidae dan genus Sphenodon. Yang termasuk ke dalam genus tersebut hanya ada dua spesies yaitu Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri (Tuatara), keduanya merupakan spesies endemik dari Selandia Baru.
3. Ordo Squamata
Ordo Squamata disebut juga dengan reptilia bersisik. Sisik reptil pada ordo ini terbuat dari bahan tanduk dan akan mengalami pergantian secara periodik (sering disebut dengan molting). Reptil ordo ini memiliki 3 sub ordo yakni Sub ordo Ophidia, Sub ordo Amphisbaenia, dan Sub Ordo Lacertilia. Hewan reptil yang tergabung ke dalam ordo Squamata memiliki tulang kuadrat dan ekstrimitas. Reptil pada ordo ini akan melakukan reproduksi secara internal dan melakukan perkembangbiakan hewan secara ovovivipar dan ovivipar.
Persebaran reptil ordo Squamata sangat luas di seluruh belahan dunia, kecuali di wilayah Arktik, Antartika, Irlandia, Selandia Baru, dan beberapa pulau di Oceania. Beberapa jenis reptil ordo Squamata yang dapat kita temui di Indonesia ialah komodo (Varanus komodoensis), tokek dan cicak (famili Gekkonidae), kadal, bunglon, biawak, ular karung (Acrochordus javanicus), ular king kobra (Ophiophagus hannah), ular kepala-dua (Cylindrophis ruffus), ular sanca bodo (Python molurus), ular tanah (Calloselasma rhodostoma), ular tikus (Ptyas korros), dan ular weling (Bungarus candidus).
4. Ordo Testudines
Ordo Testudines merupakan jenis reptil yang memiliki skeleton yang sebagian termodifikasi menjadi karapaks dan plastron. Rahang-rahang pada reptil ini biasanya tidak bergigi namun memiliki zat tanduk. Habitat dari reptil ini biasanya di air laut, air tawar, dan juga di daratan. Reptil ini memiliki karapaks yang keras dan di sisi tubuh bersatu dengan plastron. Hewan ini memiliki prisai yang tertutup dengan skutum polygonal. Ordo ini meliputi sekitar 300 spesies dalam 14 famili. Beberapa contoh reptil yang termasuk ordo testudines yang dapat kita jumpai di Indonesia meliputi kura-kura hutan sulawesi (Leucocephalon yuwonoi), berbagai jenis kura-kura berleher ular, penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), tuntong (Batagur baska), dan tuntong laut (B. borneoensis).
Baca juga:
Sistem Klasifikasi Kingdom Animalia Lengkap, Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh
Demikianlah pembahasan tentang pengertian reptilia, ciri-ciri reptil dan klasifikasi reptil lengkap. Semoga bermanfaat.