Pengertian Protozoa Terlengkap Ciri-Ciri, Cara Reproduksi, Klasifikasi dan Contohnya
Pengertian Protozoa Terlengkap Ciri-Ciri, Cara Reproduksi, Klasifikasi dan Contohnya - Update artikel baru kali ini Mtpelajaran.com akan membahas tentang pengertian protozoa, ciri-ciri protozoa, klasifikasi protozoa, contoh protozoa. Protozoa termasuk dalam kelompok Protista yang mirip hewan. Protista sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu Protista mirip tumbuhan/alga/ganggang, Protista mirip hewan/protozoa dan Protista mirip jamur.
Istilah “Protozoa” berasal dari bahasa Yunani yaitu proto yang berarti pertama dan zoa yang berarti hewan. Protozoa disebut juga sebagai hewan pertama. Pengertian Protozoa adalah anggota kingdom Protista yang menyerupai hewan karena memiliki sifat heterotrof, mampu bergerak dan menelan makanan. Seperti halnya hewan, Protozoa adalah konsumen, jadi hanya dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain.
Karena mampu bergerak aktif, maka Protozoa dikatakan bersifat motil. Untuk bergerak, Protozoa menggunakan alat gerak yang berbeda-beda. Ada yang bergerak menggunakan pseudopodia (kaki semu), silia (rambut getar) atau flagela (bulu cambuk). Dalam kajian evolusi, Protozoa diduga merupakan cikal bakal organisme hewan yang sangat kompleks dan saat ini kurang lebih sekitar 64.000 jenis Protozoa telah dikenali.
Secara umum ciri-ciri protozoa adalah sebagai berikut:
- Uniseluler, artinya struktur tubuh protozoa hanya tersusun atas satu sel tunggal oleh karena itu, semua aktivitas protozoa seperti bergerak, bereproduksi, makan dan lain-lain dilakukan oleh sel itu sendiri.
- Eukariotik, artinya organela sel protozoa telah memiliki membran inti meskipun masih sangat sederhana.
- Tidak memiliki dinding sel, meskipun tidak berdinding sel, Protozoa uniseluler telah mempunyai organel-organel sel seperti membran plasma, mitokondria, sitoplasma, vakuola, ribosom dan inti sel (nukleus).
- Mikroskopis, artinya Protozoa memiliki ukuran yang sangat kecil. Ukuran tubuh protozoa berkisar antara 10 nm – 200 nm (1 nm = 10-9 m).
- Heterotrof, artinya Protozoa tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Protozoa memangsa bakteri, protista lain dan materi-materi organik yang telah mati dan hancur (detritus).
- Motil, artinya Protozoa dapat bergerak secara aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia) namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Untuk Protozoa yang tidak memiliki alat gerak ini, umumnya hidup menempel (sessil) pada organisme lain.
- Bentuk sel bervariasi, bentuk sel Protozoa ada yang tetap seperi Paramaecium caudatum dan adapula yang bentuknya berubah-ubah seperti Amoeba proteus. Selain itu, ada beberapa jenis Protozoa yang bersifat polimorfik yaitu memiliki bentuk yang berbeda di setiap tingkatan dalam daur hidupnya.
- Hidup bebas (soliter), berkelompok (koloni) atau parasit. Lebih dari 64.000 spesies Protozoa telah dikenali, diperkirakan 32.000 berupa fosil dan 22.000 merupakan bentuk-bentuk bebas sedangkan yang 10.000 hidup sebagai parasit pada organisme lain.
- Kosmopolit, artinya dapat ditemukan di berbagai tempat. Protozoa memiliki habitat di mana-mana terutama di daerah perairan seperi kolam, air laut, air tawar dan ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme lain seperti pada tumbuhan, hewan bahkan manusia. Selain itu, di tanahpun Protozoa bisa hidup.
- Berperan sebagai zooplankton. Protozoa berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan (food chain) terutama di lingkungan perairan. Dalam hal ini, Protozoa berperan sebagai zooplankton (organisme seperti hewan) yang menjadi makanan bagi organisme-organime perairan yang lebih besar. Zooplankton ini hidup dengan memakan fitoplankton (organisme seperti tumbuhan) yang bersifat fotosintetik.
- Bersifat Saprofitik. Untuk Protozoa yang hidup di lingkungan daratan yang basah atau akuatik, mereka adalah organisme pemakan bakteri atau cendawan atau disebut Protozoa saprofitik dengan memanfaatkan substansi yang dihasilkan oleh bakteri atau cendawan.
- Mampu membentuk kista. Kista merupakan seludang yang dibuat secara vegetatif/trofozoit yang digunakan Protozoa untuk melindungi diri ketika kondisi lingkungan kurang menguntungkan seperti kekeringan, kehabisan makanan atau keasaman perut di dalam tubuh inangnya.
Protozoa dapat bereproduksi secara aseksual/tak kawin/vegetatif dan secara seksual/kawin/generatif. Berikut ini penjelasannya:
1. Reproduksi Secara Aseksual/Vegetatif : secara aseksual pada umumnya dengan melakukan pembelahan biner. Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan biner diawali pada pembelahan inti atau kariokinesis, dan kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
2. Reproduksi Secara Seksual/Generatif : secara seksual adalah dengan cara penyatuan gamet yang berbeda jenis sehingga dapat menghasilkan zigot atau secara konjugasi (penyatuan inti vegetatif sel). Namun, ada juga Protozoa yang tidak melakukan reproduksi secara seksual, seperti Amoeba sp.
Protozoa atau protista mirip hewan dibagi menjadi 6 jenis filum, yaitu Mastigophora/Flagellata, Rhizopoda/Sarcodina, Ciliophora/Ciliata/Infusiora, Apicomplexa/Sporozoa, Foraminifera dan Actinopoda. Berikut ini penjelasan ciri-ciri dan contoh dari filum tersebut:
1. Mastigophora/Flagellata
Ciri-ciri: Menggunakan flagel atau bulu cambuk untuk bergerak dan memangsa, umumnya uniseluler, beberapa berkoloni.
Contoh:Triconympha sp. dan Trypanasoma sp.
Baca juga:
Pengertian Flagellata Lengkap Ciri-Ciri, Klasifikasi dan Reproduksi
2. Rhizopoda/Sarcodina
Ciri-ciri: Menggunakan Pseudopodia atau kaki semu untuk bergerak dan memangsa.
Contoh: Amoeba proteus
3. Ciliophora/Ciliata/Infusiora
Ciri-ciri: Cilia atau rambut getar digunakan untuk bergerak dan memangsa, umumnya uniseluler, beberapa sesil dan berkoloni.
Contoh: Stylonychia sp., Paramaecium sp.
4. Apicomplexa/Sporozoa
Ciri-ciri: Parasit pada hewan dan manusia dengan siklus hidup yang rumit.
Contoh: Plasmodium
5. Foraminifera
Ciri-ciri: Memangsa dan bergerak menggunakan pseudopodia halus yang saling berhubungan.
Contoh: Globigerina
6. Actinopoda
Ciri-ciri: Memangsa dengan axopodia (pseudopodia yang runcing dan menyebar), memiliki rangka silika
Contoh: Helizoa dan Radiozoa
Demikianlah pembahasan tentang pengertian protozoa lengkap dengan ciri-ciri, cara reproduksi, klasifikasi dan contohnya yang bisa kalian pelajari. Semoga bermanfaat.
Pengertian Protozoa/Protista Mirip Hewan
Istilah “Protozoa” berasal dari bahasa Yunani yaitu proto yang berarti pertama dan zoa yang berarti hewan. Protozoa disebut juga sebagai hewan pertama. Pengertian Protozoa adalah anggota kingdom Protista yang menyerupai hewan karena memiliki sifat heterotrof, mampu bergerak dan menelan makanan. Seperti halnya hewan, Protozoa adalah konsumen, jadi hanya dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain.
Karena mampu bergerak aktif, maka Protozoa dikatakan bersifat motil. Untuk bergerak, Protozoa menggunakan alat gerak yang berbeda-beda. Ada yang bergerak menggunakan pseudopodia (kaki semu), silia (rambut getar) atau flagela (bulu cambuk). Dalam kajian evolusi, Protozoa diduga merupakan cikal bakal organisme hewan yang sangat kompleks dan saat ini kurang lebih sekitar 64.000 jenis Protozoa telah dikenali.
Ciri-Ciri Protozoa/Protista Mirip Hewan
Secara umum ciri-ciri protozoa adalah sebagai berikut:
- Uniseluler, artinya struktur tubuh protozoa hanya tersusun atas satu sel tunggal oleh karena itu, semua aktivitas protozoa seperti bergerak, bereproduksi, makan dan lain-lain dilakukan oleh sel itu sendiri.
- Eukariotik, artinya organela sel protozoa telah memiliki membran inti meskipun masih sangat sederhana.
- Tidak memiliki dinding sel, meskipun tidak berdinding sel, Protozoa uniseluler telah mempunyai organel-organel sel seperti membran plasma, mitokondria, sitoplasma, vakuola, ribosom dan inti sel (nukleus).
- Mikroskopis, artinya Protozoa memiliki ukuran yang sangat kecil. Ukuran tubuh protozoa berkisar antara 10 nm – 200 nm (1 nm = 10-9 m).
- Heterotrof, artinya Protozoa tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Protozoa memangsa bakteri, protista lain dan materi-materi organik yang telah mati dan hancur (detritus).
- Motil, artinya Protozoa dapat bergerak secara aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia) namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Untuk Protozoa yang tidak memiliki alat gerak ini, umumnya hidup menempel (sessil) pada organisme lain.
- Bentuk sel bervariasi, bentuk sel Protozoa ada yang tetap seperi Paramaecium caudatum dan adapula yang bentuknya berubah-ubah seperti Amoeba proteus. Selain itu, ada beberapa jenis Protozoa yang bersifat polimorfik yaitu memiliki bentuk yang berbeda di setiap tingkatan dalam daur hidupnya.
- Hidup bebas (soliter), berkelompok (koloni) atau parasit. Lebih dari 64.000 spesies Protozoa telah dikenali, diperkirakan 32.000 berupa fosil dan 22.000 merupakan bentuk-bentuk bebas sedangkan yang 10.000 hidup sebagai parasit pada organisme lain.
- Kosmopolit, artinya dapat ditemukan di berbagai tempat. Protozoa memiliki habitat di mana-mana terutama di daerah perairan seperi kolam, air laut, air tawar dan ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme lain seperti pada tumbuhan, hewan bahkan manusia. Selain itu, di tanahpun Protozoa bisa hidup.
- Berperan sebagai zooplankton. Protozoa berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan (food chain) terutama di lingkungan perairan. Dalam hal ini, Protozoa berperan sebagai zooplankton (organisme seperti hewan) yang menjadi makanan bagi organisme-organime perairan yang lebih besar. Zooplankton ini hidup dengan memakan fitoplankton (organisme seperti tumbuhan) yang bersifat fotosintetik.
- Bersifat Saprofitik. Untuk Protozoa yang hidup di lingkungan daratan yang basah atau akuatik, mereka adalah organisme pemakan bakteri atau cendawan atau disebut Protozoa saprofitik dengan memanfaatkan substansi yang dihasilkan oleh bakteri atau cendawan.
- Mampu membentuk kista. Kista merupakan seludang yang dibuat secara vegetatif/trofozoit yang digunakan Protozoa untuk melindungi diri ketika kondisi lingkungan kurang menguntungkan seperti kekeringan, kehabisan makanan atau keasaman perut di dalam tubuh inangnya.
Cara Reproduksi Protozoa
Protozoa dapat bereproduksi secara aseksual/tak kawin/vegetatif dan secara seksual/kawin/generatif. Berikut ini penjelasannya:
1. Reproduksi Secara Aseksual/Vegetatif : secara aseksual pada umumnya dengan melakukan pembelahan biner. Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan biner diawali pada pembelahan inti atau kariokinesis, dan kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
2. Reproduksi Secara Seksual/Generatif : secara seksual adalah dengan cara penyatuan gamet yang berbeda jenis sehingga dapat menghasilkan zigot atau secara konjugasi (penyatuan inti vegetatif sel). Namun, ada juga Protozoa yang tidak melakukan reproduksi secara seksual, seperti Amoeba sp.
Klasifikasi Protozoa dan Contohnya
Protozoa atau protista mirip hewan dibagi menjadi 6 jenis filum, yaitu Mastigophora/Flagellata, Rhizopoda/Sarcodina, Ciliophora/Ciliata/Infusiora, Apicomplexa/Sporozoa, Foraminifera dan Actinopoda. Berikut ini penjelasan ciri-ciri dan contoh dari filum tersebut:
1. Mastigophora/Flagellata
Ciri-ciri: Menggunakan flagel atau bulu cambuk untuk bergerak dan memangsa, umumnya uniseluler, beberapa berkoloni.
Contoh:Triconympha sp. dan Trypanasoma sp.
Baca juga:
Pengertian Flagellata Lengkap Ciri-Ciri, Klasifikasi dan Reproduksi
2. Rhizopoda/Sarcodina
Ciri-ciri: Menggunakan Pseudopodia atau kaki semu untuk bergerak dan memangsa.
Contoh: Amoeba proteus
3. Ciliophora/Ciliata/Infusiora
Ciri-ciri: Cilia atau rambut getar digunakan untuk bergerak dan memangsa, umumnya uniseluler, beberapa sesil dan berkoloni.
Contoh: Stylonychia sp., Paramaecium sp.
4. Apicomplexa/Sporozoa
Ciri-ciri: Parasit pada hewan dan manusia dengan siklus hidup yang rumit.
Contoh: Plasmodium
5. Foraminifera
Ciri-ciri: Memangsa dan bergerak menggunakan pseudopodia halus yang saling berhubungan.
Contoh: Globigerina
6. Actinopoda
Ciri-ciri: Memangsa dengan axopodia (pseudopodia yang runcing dan menyebar), memiliki rangka silika
Contoh: Helizoa dan Radiozoa
Demikianlah pembahasan tentang pengertian protozoa lengkap dengan ciri-ciri, cara reproduksi, klasifikasi dan contohnya yang bisa kalian pelajari. Semoga bermanfaat.