Ciri-Ciri Morfologi Bakteri Staphylococcus Aureus Lengkap Dengan Penjelasan
Ciri-Ciri Morfologi Bakteri Staphylococcus Aureus Lengkap Dengan Penjelasan - Update artikel baru kali ini Mtpelajaran.com akan membahas tentang ciri-ciri morfologi bakteri Staphylococcus Aureuslengkap dengan penjelasannya. Tahukah kamu apa itu bakteri Staphylococcus Aureus. Bakteri Staphylococcus Aureus adalah bakteri gram positif yang banyak ditemukan pada selaput lenidr mulut, kulit manusia, saluran pernafasan, hidung, saluran pencernaan dan juga sering ditemukan dalam tanah, air, susu, makanan serta udara. Bakteri ini berbentuk bulat atau kokus dan terlihat seperti untaian anggur saat diamati dengan mikroskop.
Bakteri jenis ini bila kita lihat dengan mikroskop merupakan sel yang bentuknya bulat dengan diameter 0,7 sampai 1,2 mikrometer, tersusun berbentuk kelompok yang tidak teratur. Bahan utama dari dinidng selnya ialah peptidoglikan dan asam teikhoat.
Bakteri jenis ini bisa tumbuh dalam kedaan aerob hinggan anaoerob fakultatif, namun pertumbuhan yang terbalik saat kondisi aerob. Pertumbuhan baik dari bakteri ini akan terjadi pada suhu 35 sampai 40 derajad celcius dan sangat cepat tumbuh pada suhu 37 derajad celcius, dengan Ph optimal yakni 7,0 sampai 7,5. Kelompok pada media agar berbentuk halus, bulat dan memiliki warna kekuningan sampai kuning seperti emas.
Bakteri ini bisa melakukan fermentasi karbohidrat, diantaranya dekstrosa, glukosa, sukrosa, manotol serta laktosa dan dapat mebghasilkan asam namun tidak menghasilkan gas. Bakteri jenis ini juga menghasilkan enzim koagulase dan katalase yang sifatnya hemolitik, ia akan mereduksi nitrat menjadi nitrit. Bakteri ini lebih resistan pada pengeringan, panas dan NaCl 7% sampai 8%.
Patogenitas pada bakteri jenis ini disebabkan oleh kemampuan organisme tersebut yang mengahsilkan enzim koagulase serta kemampuan berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan tubuh dengan melalui pembentukan banyak zat ekstraseluler. Infeksi yang disebabkan bakteri ini pada kulit manusia sebagian besar berbentuk bisul atau bengkak serta luka bernanah. Melalui luka itu bakteri akan mengebar dalam darah dan menyebabkan infeksi yang lebih serius. bakteri ini juga menyebabkan beberapa penyakit, seperti osteomyelitis, radang otak dan pneumonia. Bakteri ini juga menghasilkan enteroksin yang dapat mneimbulkan food poisoning yakni jika termakan maka akan menyebabkan muntah, diare, kejang serta demam.
Kulit adalah pertahanan yang sifatnya protektif untuk mencegah perkelompokan bakteri patogen yang akan masuk ke dalam tubuh kita. Jika kulit terluka maka akan memberikan kesempatan besar pada bakteri patogen untuk masuk ke dalam tubuh. Bakteri yang masuk akan melakukan metabolisme dengan masuk kedalam luka tepatnya pada lapisan dermis karena pada laipsan dermis terdapat pembuluh darah sehingga bakteri ini akan melakukan metabolisme dengan melakukan fermentasi gula darah dan akan mampu untuk berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan tubuh dengan pembentukan banyak zat ekstraseluler sehingga menjadikan luka akan lebih sulit untuk menyembuhkannya.
Selain iut, bakteri ini juga menghasilkan enzim koagulase untuk mengumpulkan fribrinogem dalam darah yang akan mengakibatkan bakteri ini telindung dari proses fagositosis dan respon imun dari induknya. Ia juga menghasilkan enzim katalase yang sifatnya hemolitik yang dapat merusak darah.
Selain itu saat bekteri menyerang kulit yang luka maka sel mast yang merupakan jaringan ikat akan merespon. Sel ini mempunyia antibodi lgE yang akan menangkap bakteri ini. Akibatkanya sel ini akan menghasilkan serotonin, histamine dan bradikinin yang merupakan zat proinflamatory. Zat ini akan menyebabkan permeabilitas pembuluh darah yang berujung pada pembengkakan.
Demikianlah pembahasan tentang ciri-ciri morfologi bakteri Staphylococcus Aureus lengkap dengan penjelasan. Semoga bermanfaat.
Bakteri jenis ini bila kita lihat dengan mikroskop merupakan sel yang bentuknya bulat dengan diameter 0,7 sampai 1,2 mikrometer, tersusun berbentuk kelompok yang tidak teratur. Bahan utama dari dinidng selnya ialah peptidoglikan dan asam teikhoat.
Bakteri jenis ini bisa tumbuh dalam kedaan aerob hinggan anaoerob fakultatif, namun pertumbuhan yang terbalik saat kondisi aerob. Pertumbuhan baik dari bakteri ini akan terjadi pada suhu 35 sampai 40 derajad celcius dan sangat cepat tumbuh pada suhu 37 derajad celcius, dengan Ph optimal yakni 7,0 sampai 7,5. Kelompok pada media agar berbentuk halus, bulat dan memiliki warna kekuningan sampai kuning seperti emas.
Bakteri ini bisa melakukan fermentasi karbohidrat, diantaranya dekstrosa, glukosa, sukrosa, manotol serta laktosa dan dapat mebghasilkan asam namun tidak menghasilkan gas. Bakteri jenis ini juga menghasilkan enzim koagulase dan katalase yang sifatnya hemolitik, ia akan mereduksi nitrat menjadi nitrit. Bakteri ini lebih resistan pada pengeringan, panas dan NaCl 7% sampai 8%.
Patogenitas pada bakteri jenis ini disebabkan oleh kemampuan organisme tersebut yang mengahsilkan enzim koagulase serta kemampuan berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan tubuh dengan melalui pembentukan banyak zat ekstraseluler. Infeksi yang disebabkan bakteri ini pada kulit manusia sebagian besar berbentuk bisul atau bengkak serta luka bernanah. Melalui luka itu bakteri akan mengebar dalam darah dan menyebabkan infeksi yang lebih serius. bakteri ini juga menyebabkan beberapa penyakit, seperti osteomyelitis, radang otak dan pneumonia. Bakteri ini juga menghasilkan enteroksin yang dapat mneimbulkan food poisoning yakni jika termakan maka akan menyebabkan muntah, diare, kejang serta demam.
Kulit adalah pertahanan yang sifatnya protektif untuk mencegah perkelompokan bakteri patogen yang akan masuk ke dalam tubuh kita. Jika kulit terluka maka akan memberikan kesempatan besar pada bakteri patogen untuk masuk ke dalam tubuh. Bakteri yang masuk akan melakukan metabolisme dengan masuk kedalam luka tepatnya pada lapisan dermis karena pada laipsan dermis terdapat pembuluh darah sehingga bakteri ini akan melakukan metabolisme dengan melakukan fermentasi gula darah dan akan mampu untuk berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan tubuh dengan pembentukan banyak zat ekstraseluler sehingga menjadikan luka akan lebih sulit untuk menyembuhkannya.
Selain iut, bakteri ini juga menghasilkan enzim koagulase untuk mengumpulkan fribrinogem dalam darah yang akan mengakibatkan bakteri ini telindung dari proses fagositosis dan respon imun dari induknya. Ia juga menghasilkan enzim katalase yang sifatnya hemolitik yang dapat merusak darah.
Selain itu saat bekteri menyerang kulit yang luka maka sel mast yang merupakan jaringan ikat akan merespon. Sel ini mempunyia antibodi lgE yang akan menangkap bakteri ini. Akibatkanya sel ini akan menghasilkan serotonin, histamine dan bradikinin yang merupakan zat proinflamatory. Zat ini akan menyebabkan permeabilitas pembuluh darah yang berujung pada pembengkakan.
Demikianlah pembahasan tentang ciri-ciri morfologi bakteri Staphylococcus Aureus lengkap dengan penjelasan. Semoga bermanfaat.