Isi dan Latar Belakang Perjanjian Bongaya Terlengkap
Isi dan Latar Belakang Perjanjian Bongaya Terlengkap - Update artikel baru kali ini Mtpelajaran.com akan membahas tentang latar belakang terjadinya perjanjian bongaya, isi perjanjian bongaya. Perjanjian Bongaya terdapat 8 point isi Perjanjian Bongaya. Perjanjian Bongaya adalah perjanjian antara Kerajaan Makassar dengan VOC pada tanggal 18 November 1667. Latar belakang terjadinya perjanjian bongaya adalah VOC yang mengalahkan Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Makassar, dimana pada waktu itu VOC memperalat Raja Bone Arung Palaka untuk mengalahkan Kerajaan Makassar, yang akhirnya menyebabkan Kerajaan Makassar kalah dengan terpaksa melakukan perjanjian Bongaya dan menandatangan perjanjian tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa perjanjian bongaya dapat terjadi akibat dari VOC, yang memberikan dampak yang membuat Makassar mengalami kemunduran dan akhirnya jatuh ke tangan VOC.
Adapun Isi Perjanjian Bongaya adalah sebagai berikut:
1. Makassar harus mengakui kedaulatan VOC.
2. Makassar harus menyerahkan daerah, Bone, Flores, dan Sumbawa kepada VOC.
3. Benteng-benteng Makassar harus dihancurkan, kecuali Benteng Rotterdam.
4. VOC mempunyai hak memonopoli perdagangan.
5. Makassar harus membayar ongkos perang.
6. VOC bebas dari bea pemasukan dan pengeluaran barang-barang.
7. Makassar tidak boleh berdagang dengan maluku.
8. Aru Palaka dikembalikan lagi kedudukanya sebagai Raja Bone oleh VOC.
Perjanjian Bongaya sangat merugikan rakyat Makassar dengan Politik adu domba Bangsa Asing yakni Belanda terhadap Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Bone yang membuat persatuan rakyat di Makassar apa lagi Bone dengan Makassar. Dapat dilihat begitu mudahnya kita diperalat oleh bangsa asing, sehingga perlunya kita memiliki visi yang luas kedepannya agar kita tidak mudah saling berselisih, bertengkar, apa lagi sampai terjadi pertumpahan darah.
Demikianlah pembahasan tentang latar belakang dan isi perjanjian bongaya lengkap. Semoga bermanfaat.
Isi Perjanjian Bongaya
Adapun Isi Perjanjian Bongaya adalah sebagai berikut:
1. Makassar harus mengakui kedaulatan VOC.
2. Makassar harus menyerahkan daerah, Bone, Flores, dan Sumbawa kepada VOC.
3. Benteng-benteng Makassar harus dihancurkan, kecuali Benteng Rotterdam.
4. VOC mempunyai hak memonopoli perdagangan.
5. Makassar harus membayar ongkos perang.
6. VOC bebas dari bea pemasukan dan pengeluaran barang-barang.
7. Makassar tidak boleh berdagang dengan maluku.
8. Aru Palaka dikembalikan lagi kedudukanya sebagai Raja Bone oleh VOC.
Perjanjian Bongaya sangat merugikan rakyat Makassar dengan Politik adu domba Bangsa Asing yakni Belanda terhadap Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Bone yang membuat persatuan rakyat di Makassar apa lagi Bone dengan Makassar. Dapat dilihat begitu mudahnya kita diperalat oleh bangsa asing, sehingga perlunya kita memiliki visi yang luas kedepannya agar kita tidak mudah saling berselisih, bertengkar, apa lagi sampai terjadi pertumpahan darah.
Demikianlah pembahasan tentang latar belakang dan isi perjanjian bongaya lengkap. Semoga bermanfaat.