Pengertian Proses Gutasi Dan Transpirasi Pada Tumbuhan Lengkap Dengan Perbedaannya
Pengertian Proses Gutasi Dan Transpirasi Pada Tumbuhan Lengkap Dengan Perbedaannya - Update artikel baru kali ini Mtpelajaran.com akan membahas tentang pengertian gutasi pada rumbuhan, pengertian transpirasi pada tumbuhan, perbedaan gutasi dan transpirasi pada tumbuhan. Tahukah kamu apa itu gutasi dan transpirasi pada tumbuhan ?. Pengertian Gutasi adalah suatu proses melepasnya air dalam bentuk cair dari jaringan daun, sedangkan pengertian Transpirasi adalah proses menguapnya ait dari tumbuhan ke udara.
Tumbuhan dapat menyerap air melewati akar pertama kali dan akan kehilangan air melalui daun. Saat benih kecil penguapan terjadi hanya beberapa tetes air dalam waktu satu pekan, akan tetapi pada pohon dewasa penguapan lebih dari 1000 liter per hari. Saat berlangusngnya transpirasi air akan menguap dari daun kemudian melewati celah kecil yang disebut stomata.
Sebagian kecil bahkan sering kurang dari 1% air yang digunakan tumbuhan untuk reaksi metabolisme atau hidrolisis. Beberapa air yang diarbsobsi oleh tanakan akan ditranspirasi dengan melewati daun.
Gutasi akan terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga penyerapan air tinggi namun laju transpirasi atau penguapan rendah atau penguapan air susah terjadi karena tingginya kelembapan udara. proses ini terjadi pada daun yang truktur daunnya mirip dengan stomata yang dinamakan dengan hidatoda.
Pengeluaran air dengan proses ini terjadi karena adanya tekanan positif yang berasal dari akar. Meski saat laju transpirasi rendah namun akar tetap menyerap air dan mineral menjadikan air yang masuk dalam jaringan lebih banyak dari pada yang keluar.
Kondisi yang mendukung terjadinya tekanan akar antaranya suhu dingin dan tanah yang kering karena memperlambat proses terjadinya gutasi. Kurangnya kandungan mineral juga mempengaruhi proses gutasi ini.
Jika transpirasi terjadi di bagian stomata maka gutasi akan terjadi pada struktur khusus hidatoda. Hidatoda juga disebut dnegan stomata air, terletak di bagian ujung dan sepanjang tepi daun. Karenanya titik air akanterlihat pada bagan ujung dan tepi dari daun.
Proses ini terjadi pada malam hari akan tetapi juga dapat terjadi pada pagi hari. Proses gutasi paling tinggi dapat kita jumpai pada Colocasia Nymphelofia. Gutasi sangat sering terjadi pada tumbuhan herba, air dan rumput-rumput.
Proses transpirasi adalah hilangnya air yang berupa uap air dari tumbuhan dengan penguapan. Terjadinya penguapan air akan membuat adanya daya hisap yang menjadikan tumbuhan bisa menyerap mineral dan nutrisi penting dari dalam tanah.
Ratio antara hilangnya air dengan proses ini dan produksi bahan kering selama pertumbuhan ialah ukuran efisiensi pemekaian air oleh tumbuhan. Semakin besar ratio maka akan semakin berkurang efisiensi jenis tumbuhan itu dalam pemakaian air. Ratio dari proses ini dari beberapa besar tanaman budidaya ialah antara 100 – 500 bahkan lebih, ini artinya memerlukan 100 – 500 gram air untuk mendapatkan 1 gram bahan kering pada tumbuhan.
Karenanya jenis tumbuhan tinggi yang hidup didarat dangat tidak efisien dalam pemakaian air, meski begitu ada juga sebagian tumbuhan yang lebih efisien dari pada jenis tumbuhan lainnya. Tumbuhan C4 per unit air yang digunakan bisa mneghasilkan bahan kering 3 – 4 kali lebih banyak dari tumbuhan C3.
Hilangnya air saat terjadinya proses ini dapat berlangung dari setiap bagian tumbuhan yang berkaitan dengan atmosfer. Walau begitu, beberapa besar berjalan melalui daun melewati stomata. Karena sifat kutikula yang impermeabel terhadap air, proses ini yang berlangusng dengan melewati kutukula cenderung sangat kecil. Untuk dapat menjadikan uap 1 gram air maka diperlukan energi panas sebanyak 500 kal dan dengan demikian proses ini membuat pengaruh pendinginan di daun.
Energi panas yang dibutuhkan untuk penguapan air berasal dari sinar matahari. Sinar dari matahari dialirkan dnegan 3 cara yakni:
1. Sebagai cahaya langsung baik itu secara difusi atau pantulan.
2. Sebagai radiasi yaitu dari atmosfir, tanah atau benda yang ada disekitarnya.
3. Oleh aliran konveksi.
Pergerakan dari proses ini pada daun sering kali menampilkan siklus harian. Saat hari cerah maka akan terjadi peningkatan transpirasi yang cepat pada pagi hari dan puncaknya akan terjadi saat lewat tengah hari dan akan turun pada sore dan malam hari.
Panas sensibel atau panas laten yang keluar di siang hari mengalami pendinginan karena radiasi yang kembali ke udara. Kondisi ini akan mneghasilkan pembentukan embun yang sering kita rasakan.
Suhu daun pada malam hari sering beberapa derajad dibawah suhu udara, itu karena kehilangan panas oleh radiasi kembali ke langit dan pana yang diterima tumbuhan relatif sedikit dari udara di sekelilingnya. Saat pagi hari, daun yang terkena sinar akan lebih mudah panas dan suhunya menjadi tinggi seiring suhu udara. Saat yang sama stomata yang menutp akanterbuka dan daun akan bertranspirasi dan kehilangan panas. Karena hal ini maka sering menyebabkan daun yang terkena sinar hanya memiliki suhu yang sedikit lebih tinggi dari udara.
Perbedaan antara Gutasi dan Transpirasi bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
Demikianlah pembahasan tentang pengertian proses gutasi dan transpirasi pada tumbuhan lengkap dengan perbedaannya. Semoga bermanfaat.
Tumbuhan dapat menyerap air melewati akar pertama kali dan akan kehilangan air melalui daun. Saat benih kecil penguapan terjadi hanya beberapa tetes air dalam waktu satu pekan, akan tetapi pada pohon dewasa penguapan lebih dari 1000 liter per hari. Saat berlangusngnya transpirasi air akan menguap dari daun kemudian melewati celah kecil yang disebut stomata.
Sebagian kecil bahkan sering kurang dari 1% air yang digunakan tumbuhan untuk reaksi metabolisme atau hidrolisis. Beberapa air yang diarbsobsi oleh tanakan akan ditranspirasi dengan melewati daun.
Proses Gutasi Pada Tumbuhan
Gutasi akan terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga penyerapan air tinggi namun laju transpirasi atau penguapan rendah atau penguapan air susah terjadi karena tingginya kelembapan udara. proses ini terjadi pada daun yang truktur daunnya mirip dengan stomata yang dinamakan dengan hidatoda.
Pengeluaran air dengan proses ini terjadi karena adanya tekanan positif yang berasal dari akar. Meski saat laju transpirasi rendah namun akar tetap menyerap air dan mineral menjadikan air yang masuk dalam jaringan lebih banyak dari pada yang keluar.
Kondisi yang mendukung terjadinya tekanan akar antaranya suhu dingin dan tanah yang kering karena memperlambat proses terjadinya gutasi. Kurangnya kandungan mineral juga mempengaruhi proses gutasi ini.
Jika transpirasi terjadi di bagian stomata maka gutasi akan terjadi pada struktur khusus hidatoda. Hidatoda juga disebut dnegan stomata air, terletak di bagian ujung dan sepanjang tepi daun. Karenanya titik air akanterlihat pada bagan ujung dan tepi dari daun.
Proses ini terjadi pada malam hari akan tetapi juga dapat terjadi pada pagi hari. Proses gutasi paling tinggi dapat kita jumpai pada Colocasia Nymphelofia. Gutasi sangat sering terjadi pada tumbuhan herba, air dan rumput-rumput.
Proses Transpirasi Pada Tumbuhan
Proses transpirasi adalah hilangnya air yang berupa uap air dari tumbuhan dengan penguapan. Terjadinya penguapan air akan membuat adanya daya hisap yang menjadikan tumbuhan bisa menyerap mineral dan nutrisi penting dari dalam tanah.
Ratio antara hilangnya air dengan proses ini dan produksi bahan kering selama pertumbuhan ialah ukuran efisiensi pemekaian air oleh tumbuhan. Semakin besar ratio maka akan semakin berkurang efisiensi jenis tumbuhan itu dalam pemakaian air. Ratio dari proses ini dari beberapa besar tanaman budidaya ialah antara 100 – 500 bahkan lebih, ini artinya memerlukan 100 – 500 gram air untuk mendapatkan 1 gram bahan kering pada tumbuhan.
Karenanya jenis tumbuhan tinggi yang hidup didarat dangat tidak efisien dalam pemakaian air, meski begitu ada juga sebagian tumbuhan yang lebih efisien dari pada jenis tumbuhan lainnya. Tumbuhan C4 per unit air yang digunakan bisa mneghasilkan bahan kering 3 – 4 kali lebih banyak dari tumbuhan C3.
Hilangnya air saat terjadinya proses ini dapat berlangung dari setiap bagian tumbuhan yang berkaitan dengan atmosfer. Walau begitu, beberapa besar berjalan melalui daun melewati stomata. Karena sifat kutikula yang impermeabel terhadap air, proses ini yang berlangusng dengan melewati kutukula cenderung sangat kecil. Untuk dapat menjadikan uap 1 gram air maka diperlukan energi panas sebanyak 500 kal dan dengan demikian proses ini membuat pengaruh pendinginan di daun.
Energi panas yang dibutuhkan untuk penguapan air berasal dari sinar matahari. Sinar dari matahari dialirkan dnegan 3 cara yakni:
1. Sebagai cahaya langsung baik itu secara difusi atau pantulan.
2. Sebagai radiasi yaitu dari atmosfir, tanah atau benda yang ada disekitarnya.
3. Oleh aliran konveksi.
Pergerakan dari proses ini pada daun sering kali menampilkan siklus harian. Saat hari cerah maka akan terjadi peningkatan transpirasi yang cepat pada pagi hari dan puncaknya akan terjadi saat lewat tengah hari dan akan turun pada sore dan malam hari.
Panas sensibel atau panas laten yang keluar di siang hari mengalami pendinginan karena radiasi yang kembali ke udara. Kondisi ini akan mneghasilkan pembentukan embun yang sering kita rasakan.
Suhu daun pada malam hari sering beberapa derajad dibawah suhu udara, itu karena kehilangan panas oleh radiasi kembali ke langit dan pana yang diterima tumbuhan relatif sedikit dari udara di sekelilingnya. Saat pagi hari, daun yang terkena sinar akan lebih mudah panas dan suhunya menjadi tinggi seiring suhu udara. Saat yang sama stomata yang menutp akanterbuka dan daun akan bertranspirasi dan kehilangan panas. Karena hal ini maka sering menyebabkan daun yang terkena sinar hanya memiliki suhu yang sedikit lebih tinggi dari udara.
Perbedaan Gutasi dan Transpirasi
Perbedaan antara Gutasi dan Transpirasi bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
Demikianlah pembahasan tentang pengertian proses gutasi dan transpirasi pada tumbuhan lengkap dengan perbedaannya. Semoga bermanfaat.