Pengertian Haji dan Umrah Lengkap Dengan Hukum, Rukun, Persamaan dan Perbedaannya
Pengertian Haji dan Umrah Lengkap Dengan Hukum, Rukun, Persamaan dan Perbedaannya - Update artikel baru kali ini Mtpelajaran.com akan membahas tentang pengertian haji dan umrah, hukum haji dan umrah, rukun haji dan umrah, persamaan dan perbedaan haji dan umrah. Haji dan umrah adalah suatu bentuk ziarah ke tempat yang dianggap suci oleh umat Islam, yaitu tanah haram Mekah. Haji memiliki kedudukan dan hukum yang lebih tinggi dibandingkan umrah. Haji adalah salah satu rukun atau tiang agama dalam Islam. Haji menduduki tempat ke lima setelah dua kalimat syahadat, shalat, berpuasa, dan zakat. Umrah tidak wajib hukumnya, lain dengan haji yang menjadi wajib hukumnya ketika orang muslim telah memenuhi syarat kemampuan material, fisik, dan secara kelimuan.
Haji dan umrah menjadi salah satu titik kulminasi dalam perjalanan spiritual umat Muslim karena dipercaya sebagai prosesi yang menziarahi rumah atau bait Tuhan (Baitullah). Haji dan umrah tidak hanya merupakan prosesi ziarah saja karena ada rukun-rukun yang menjadi panduan dari ibadah ini sendiri. Selain itu terdapat kepuasan tersendiri dari orang yang telah menunaikan ibadah haji entah dari sisi spiritual atau sosial. Haji yang mabrur dijanjikan akan dibersihkan dosanya seperti bayi yang baru lahir dan mendapatkan keutamaan-keutamaan lainnya.
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (Hadits riwayat Ibnu Majah).
Pergeseran tujuan sering sekali terjadi dengan kepuasan atas status sosial yang didapat dari orang yang telah berhaji. Orang yang telah berhaji mendapatkan gelar Haji yang sekarang dipandang sebagai orang yang mempunyai tingkat ilmu tinggi dan kuat secara materi. Mengesampingkan semua itu panggilan dari hati umat Muslim untuk berhaji atau berumrah sangat sakral bagi umat Islam secara keseluruhan.
Sementara haji adalah pergerakan besar yang seringkali mengubah kehidupan seorang Muslim, maka umrah adalah pilihan lain ketika ibadah haji menjadi terlalu berat. Sering diistilahkan sebagai haji kecil, umrah tidak memiliki waktu khusus. Ibadah umrah juga relatif murah jika dibandingkan dengan ibadah haji. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap prosesinya juga lebih sedikit dalam umrah.
1. Persamaan Haji Dan Umroh
Haji dan umrah memiliki teknis peribadatan yang mirip dan memilki banyak kesamaan, begitu pula dari banyak sekali sisi lainnya dapat ditarik banyak persamaan dari kedua jenis ibadah ini. Anda bisa menemukan beberapa di antara persamaan haji dan umrah di bawah ini.
1.1. Hukumnya sama-sama fardhu ‘ain
Fardhu ‘ain adalah tingkat hukum dari sebuah aksi atau reaksi dalam Islam dimana wajib dilakukan oleh seluruh individu yang memenuhi syarat. Dengan mengabaikan perbuatan yang berhukum fardhu ‘ain, seseorang akan mendapatkan dosa. Haji dan umrah memiliki hukum yang wajib bagi yang telah memenuhi syaratnya. Meski banyak sekali pendapat yang menyatakan bahwa umrah adalah sunnah (boleh, jika dilakukan mendapat pahala jika tidak dilakukan tidak apa-apa), terdapat hadits yang menyatakan bahwa,
“Haji dan umrah itu kedua-duanya fardhu, kamu boleh memilih salah satunya” (Hadits riwayat Imam Baihaqi)
Sementara itu kedua ibadah ini dianjurkan untuk disempurnakan pada,
“Sempurnakanlah haji dan umrahmu hanya karena Allah” (QS. Al-Baqarah: 196)
1.2. Sama-sama mengunjungi Baitullah di Mekkah
Haji dan umrah memiliki ketentuan tempat yaitu berada di Masjid al-Haram di Mekah. Tidak ada tempat lain dimana seorang penganut Islam bisa melakukan ibadah haji dan umrah. Meski terdapat ketentuan mengenai pewakilan haji bagi sanak saudara, tetapi wakil dari orang yang berhaji tetap harus pergi ke Mekah untuk melakukan prosesi peribadatannya.
1.3. Memiliki syarat wajib yang sama
Syarat wajib adalah kriteria ketika seseorang ingin melakukan suatu kewajiban harus terpenuhi terlebih dahulu. Haji dan umrah menjadi wajib bagi umat Muslim ketika umat Muslim terkait memiliki syarat Islam, baligh, merdeka, berakal sehat, dan istitha’ah. Syarat-syarat ini bersifat kumulatif dan harus dipenuhi semuanya sebelum dapat melakukan ibadah haji atau umrah.
Untuk syarat Islam, tentu saja orang yang berhaji harus orang Islam. Selain itu orang yang berhaji harus telah akil baligh atau telah dewasa, juga harus merdeka yang berarti bukan merupakan budak. Orang yang berhaji tidak boleh gila, dan memenuhi istitha’ah atau kemampuan materi dan fisik.
1.4. Pelaku akan mendapatkan ganjaran berupa pahala.
Haji dan umrah merupakan amalan yang baik dan Tuhan menjanjikan pahala yang besar atas kedua ibadah ini.
2. Perbedaan Haji Dan Umroh
Meskipun sama-sama amalan yang baik dan memiliki banyak kesamaan, ibadah haji dan umrah memiliki banyak perbedaan. Berikut adalah perbedaan-perbedaan dari ibadah haji dan umrah.
2.1. Pengertiannya
Ibadah Haji dan umrah secara etimologis berarti menyegaja atau menuju, sedangkan umrah berarti mengunjungi sesuatu. Menurut istilah, haji berarti sengaja mengunjungi ka’bah untuk beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan umrah secara istilah berarti berziarah ke baitullah dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2.2. Ketentuan waktunya
Haji memiliki ketentuan waktu. Beribadah tidak dalam ketentuan tersebut tidak dihitung ibadah haji, sementara umrah dapat dilakukan tanpa ada waktu tertentu. Haji umumnya dilaksanakan pada bulan Syawal, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah. Sementara itu umrah dapat dilakukan kapan saja kecuali di hari yang dimakruhkan seperti hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), hari Nahar (tanggal 10 Dzulhijjah), dan hari-hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Selain itu terdapat kekhususan untuk ibadah umrah di bulan Ramadhan dengan hadits sebagai berikut,
“sekali umrah pada bulan Ramadhan sama dengan sekali ibadah haji (ganjarannya)” (Hadits riwayat Ahmad dan Al-Bukhari)
2.3. Prosesinya
Haji memiliki prosesi yang meski intinya sama, tetapi berbeda dengan ibadah umrah. Berikut adalah tata cara ibadah haji yang berbeda dengan ibadah umrah: wuquf di Arafah, melempar jumrah, bermalam di Mina selama hari Tasyrik, miqatnya ibadah haji adalah tanah haram, dan gelar haji setelah melakukan haji.
Ibadah umrah tidak mengharuskan wuquf di Arafah pada prosesinya, selain itu tidak ada prosesi pelemparan jumrah juga di Mina. Untuk miqat atau batasan ketika peribadatan dimulai, miqat untuk ibadah umrah adalah halalnya pelaku. Selain itu pelaku ibadah umrah tidak mendapatkan gelar apapun.
Selain itu terdapat perbedaan rukun pada haji dan umrah. Haji memiliki enam rukun sedangkan umrah hanya memiliki lima. Umrah hanya terdiri dari niat, thawaf, sa’I dan tahallul, Sementara seperti yang telah kita ketahui sebelumnya haji terdiri dari umrah ditambah dengan wuquf, menginap di Mina dan Mudzalifah dan pelemparan jumrah.
2.4. Niatnya
Haji dan umrah memiliki niat yang berbeda, sebagaimana semua ibadah, berbeda jenis ibadah memiliki niat yang berbeda.
2.5. Jenis-Jenis Haji Dan Umrah
Ada beberapa jenis dari ibadah haji yang berbeda. Perbedaan jenis haji ini perihal mekanisme dan niat calon pelakunya. Berikut jenis-jenis haji.
Haji ifrad adalah haji pada umumnya, niat diucapkan ketika ihram dan niat hanya untuk hajinya. Yang kedua adalah Haji Tamattu’ atau haji yang niat dan prosesinya didahulukan untuk umrah terlebih dahulu, dan haji setelahnya. Sedangkan Haji Qiran adalah haji yang ketika niatnya sekaligus berniat untuk umrah. Menurut pendapat mahzab Hanafi haji jenis ini Haji yang paling afdhal.
Sementara haji memiliki beberapa jenis yang berbeda, umrah tidak memiliki perbedaan jenis ini. Umrah hanya ada satu jenis.
Demikianlah pembahasan tentang pengertian haji dan umrah lengkap dengan persaman dan perbedaannya. Semoga bermanfaat.
Haji dan umrah menjadi salah satu titik kulminasi dalam perjalanan spiritual umat Muslim karena dipercaya sebagai prosesi yang menziarahi rumah atau bait Tuhan (Baitullah). Haji dan umrah tidak hanya merupakan prosesi ziarah saja karena ada rukun-rukun yang menjadi panduan dari ibadah ini sendiri. Selain itu terdapat kepuasan tersendiri dari orang yang telah menunaikan ibadah haji entah dari sisi spiritual atau sosial. Haji yang mabrur dijanjikan akan dibersihkan dosanya seperti bayi yang baru lahir dan mendapatkan keutamaan-keutamaan lainnya.
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (Hadits riwayat Ibnu Majah).
Pergeseran tujuan sering sekali terjadi dengan kepuasan atas status sosial yang didapat dari orang yang telah berhaji. Orang yang telah berhaji mendapatkan gelar Haji yang sekarang dipandang sebagai orang yang mempunyai tingkat ilmu tinggi dan kuat secara materi. Mengesampingkan semua itu panggilan dari hati umat Muslim untuk berhaji atau berumrah sangat sakral bagi umat Islam secara keseluruhan.
Sementara haji adalah pergerakan besar yang seringkali mengubah kehidupan seorang Muslim, maka umrah adalah pilihan lain ketika ibadah haji menjadi terlalu berat. Sering diistilahkan sebagai haji kecil, umrah tidak memiliki waktu khusus. Ibadah umrah juga relatif murah jika dibandingkan dengan ibadah haji. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap prosesinya juga lebih sedikit dalam umrah.
1. Persamaan Haji Dan Umroh
Haji dan umrah memiliki teknis peribadatan yang mirip dan memilki banyak kesamaan, begitu pula dari banyak sekali sisi lainnya dapat ditarik banyak persamaan dari kedua jenis ibadah ini. Anda bisa menemukan beberapa di antara persamaan haji dan umrah di bawah ini.
1.1. Hukumnya sama-sama fardhu ‘ain
Fardhu ‘ain adalah tingkat hukum dari sebuah aksi atau reaksi dalam Islam dimana wajib dilakukan oleh seluruh individu yang memenuhi syarat. Dengan mengabaikan perbuatan yang berhukum fardhu ‘ain, seseorang akan mendapatkan dosa. Haji dan umrah memiliki hukum yang wajib bagi yang telah memenuhi syaratnya. Meski banyak sekali pendapat yang menyatakan bahwa umrah adalah sunnah (boleh, jika dilakukan mendapat pahala jika tidak dilakukan tidak apa-apa), terdapat hadits yang menyatakan bahwa,
“Haji dan umrah itu kedua-duanya fardhu, kamu boleh memilih salah satunya” (Hadits riwayat Imam Baihaqi)
Sementara itu kedua ibadah ini dianjurkan untuk disempurnakan pada,
“Sempurnakanlah haji dan umrahmu hanya karena Allah” (QS. Al-Baqarah: 196)
1.2. Sama-sama mengunjungi Baitullah di Mekkah
Haji dan umrah memiliki ketentuan tempat yaitu berada di Masjid al-Haram di Mekah. Tidak ada tempat lain dimana seorang penganut Islam bisa melakukan ibadah haji dan umrah. Meski terdapat ketentuan mengenai pewakilan haji bagi sanak saudara, tetapi wakil dari orang yang berhaji tetap harus pergi ke Mekah untuk melakukan prosesi peribadatannya.
1.3. Memiliki syarat wajib yang sama
Syarat wajib adalah kriteria ketika seseorang ingin melakukan suatu kewajiban harus terpenuhi terlebih dahulu. Haji dan umrah menjadi wajib bagi umat Muslim ketika umat Muslim terkait memiliki syarat Islam, baligh, merdeka, berakal sehat, dan istitha’ah. Syarat-syarat ini bersifat kumulatif dan harus dipenuhi semuanya sebelum dapat melakukan ibadah haji atau umrah.
Untuk syarat Islam, tentu saja orang yang berhaji harus orang Islam. Selain itu orang yang berhaji harus telah akil baligh atau telah dewasa, juga harus merdeka yang berarti bukan merupakan budak. Orang yang berhaji tidak boleh gila, dan memenuhi istitha’ah atau kemampuan materi dan fisik.
1.4. Pelaku akan mendapatkan ganjaran berupa pahala.
Haji dan umrah merupakan amalan yang baik dan Tuhan menjanjikan pahala yang besar atas kedua ibadah ini.
2. Perbedaan Haji Dan Umroh
Meskipun sama-sama amalan yang baik dan memiliki banyak kesamaan, ibadah haji dan umrah memiliki banyak perbedaan. Berikut adalah perbedaan-perbedaan dari ibadah haji dan umrah.
2.1. Pengertiannya
Ibadah Haji dan umrah secara etimologis berarti menyegaja atau menuju, sedangkan umrah berarti mengunjungi sesuatu. Menurut istilah, haji berarti sengaja mengunjungi ka’bah untuk beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan umrah secara istilah berarti berziarah ke baitullah dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2.2. Ketentuan waktunya
Haji memiliki ketentuan waktu. Beribadah tidak dalam ketentuan tersebut tidak dihitung ibadah haji, sementara umrah dapat dilakukan tanpa ada waktu tertentu. Haji umumnya dilaksanakan pada bulan Syawal, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah. Sementara itu umrah dapat dilakukan kapan saja kecuali di hari yang dimakruhkan seperti hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), hari Nahar (tanggal 10 Dzulhijjah), dan hari-hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Selain itu terdapat kekhususan untuk ibadah umrah di bulan Ramadhan dengan hadits sebagai berikut,
“sekali umrah pada bulan Ramadhan sama dengan sekali ibadah haji (ganjarannya)” (Hadits riwayat Ahmad dan Al-Bukhari)
2.3. Prosesinya
Haji memiliki prosesi yang meski intinya sama, tetapi berbeda dengan ibadah umrah. Berikut adalah tata cara ibadah haji yang berbeda dengan ibadah umrah: wuquf di Arafah, melempar jumrah, bermalam di Mina selama hari Tasyrik, miqatnya ibadah haji adalah tanah haram, dan gelar haji setelah melakukan haji.
Ibadah umrah tidak mengharuskan wuquf di Arafah pada prosesinya, selain itu tidak ada prosesi pelemparan jumrah juga di Mina. Untuk miqat atau batasan ketika peribadatan dimulai, miqat untuk ibadah umrah adalah halalnya pelaku. Selain itu pelaku ibadah umrah tidak mendapatkan gelar apapun.
Selain itu terdapat perbedaan rukun pada haji dan umrah. Haji memiliki enam rukun sedangkan umrah hanya memiliki lima. Umrah hanya terdiri dari niat, thawaf, sa’I dan tahallul, Sementara seperti yang telah kita ketahui sebelumnya haji terdiri dari umrah ditambah dengan wuquf, menginap di Mina dan Mudzalifah dan pelemparan jumrah.
2.4. Niatnya
Haji dan umrah memiliki niat yang berbeda, sebagaimana semua ibadah, berbeda jenis ibadah memiliki niat yang berbeda.
2.5. Jenis-Jenis Haji Dan Umrah
Ada beberapa jenis dari ibadah haji yang berbeda. Perbedaan jenis haji ini perihal mekanisme dan niat calon pelakunya. Berikut jenis-jenis haji.
Haji ifrad adalah haji pada umumnya, niat diucapkan ketika ihram dan niat hanya untuk hajinya. Yang kedua adalah Haji Tamattu’ atau haji yang niat dan prosesinya didahulukan untuk umrah terlebih dahulu, dan haji setelahnya. Sedangkan Haji Qiran adalah haji yang ketika niatnya sekaligus berniat untuk umrah. Menurut pendapat mahzab Hanafi haji jenis ini Haji yang paling afdhal.
Sementara haji memiliki beberapa jenis yang berbeda, umrah tidak memiliki perbedaan jenis ini. Umrah hanya ada satu jenis.
Demikianlah pembahasan tentang pengertian haji dan umrah lengkap dengan persaman dan perbedaannya. Semoga bermanfaat.