Proses Reproduksi Ganggang (Alga) Secara Seksual dan Aseksual Lengkap
Proses Reproduksi Ganggang (Alga) Secara Seksual dan Aseksual Lengkap - Update artikel baru kali ini Mtpelajaran.com akan membahas tentang proses reproduksi ganggang/alga secara seksual dan aseksual. Ganggang (Alga) bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Ada ganggang yang hanya mampu bereproduksi secara aseksual, seperti Euglena, yang dapat melakukan pembelahan biner. Ada juga ganggang yang dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual, seperti Spirogyra. Spirogya bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi (pemutusan) sebagian tubuhnya dan bereproduksi secara seksual dengan konjugasi. Namun, ada juga ganggang (alga) yang bereproduksi baik dengan aseksual maupun seksual, hal ini dilakukan secara metagenesis. Arti metagenesis adalah pergiliran keturunan antara generasi gametofit (penghasil sel kelamin) dengan generasi sporofit (penghasil spora), seperti laminari dan Ulva.
Reproduksi seksual pada ganggang (alga) dapat terjadi secara konjugasi, singami, dan anisogami. Berikut ini penjelasannya:
1. Konjugasi
Konjugasi adalah proses saling berlekatannya dua individu yang berbeda jenis, dengan diikuti terjadinya plasmogami (peleburan plasma sel) dan juga kariogami (peleburan inti sel). Contohnya ganggang yang bereproduksi secara konjugasi adalah spirogyra yang berbentuk filamen tak bercabang.
Mekanisme konjugasi pada spirogyra adalah sebagai berikut:
- Filamen Spirogyra yang berhaploid (n) yang berbeda jenis dengan saling berdekatan
- Sel-sel yang akan saling berdekatan dengan membentuk tonjolan merupakan jembatan konjugasi.
- Protoplasma sel yang satu (+) berpindah (mengalir) ke sel pasangannya (-).
- Terjadi plasmogami, diikuti dengan kariogami
- Konjugasi menghasilkan zigospora yang berdiploid (2n).
- Zigospora (2n) membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 sel haploid (n).
- Dari 4 sel haploid yang kemudian dihasilkan, umumnya hanya terdapat satu yang dapat tumbuh menjadi benang Spirogyra baru.
2. Singami
Singami (isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama dengan bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda jenisnya ((+) dan (-)), yang kemudian diikuti dengan terjadinya peleburan inti. Singami menghasilkan zigot yang diploid (2n). Contoh ganggang yang melakukan singami adalah ganggang hijau Ulva.
3. Anisogami
Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang ukuran dan bentuknya berbeda. Anisogami dapat berupa oogami, yakni masuknya sel gamet jantan yang berflagela (sperma) ke sel yang gamet betina (ovum) kemudian terjadi peleburan inti. Hasil dari fertilisasi adalah zigot. Contoh ganggang yang melakukan oogami adalah Laminaria.
Reproduksi aseksual pada ganggang terjadi dengan pembelahan biner, fragmentasi dan pembentukan spora vegetatif. Berikut ini penjelasannya:
1. Pembelahan Biner
Reproduksi aseksual secara pembelahan biner pada ganggang terjadi pada ganggang (alga) uniseluler, seperti Euglenoid, Chlorella, dan Pyrrophyta (ganggang api). Pada Euglenoid, pembelahan biner terjadi dengan membujur. Pembelahan tersebut diawali dengan pembelahan inti, diikuti dari pembelahan sitoplasma. Dari satu sel induk yang dihasilkan ke dua sel anakan yang tumbuh menjadi ganggang baru.
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh ganggang. Bagian tubuh yang terlepas di tubuh induk tumbuh menjadi ganggang baru. Fragmentasi yang pada ganggang multiseluler berbentuk filamen dan talus. Contohnya pada Cladophora, Sargassum, Spirogyra, Macroctis, dan Laminaria.
3. Pembentukan Spora Vegetatif
Pembentukan spora vegetatif terjadi dalam sel induk yang menghasilkan zoospora. Pembentukan spora secara vegetatif terjadi jika kondisi lingkungan mendukung dan jumlah makanan mencukupi. Hal tersebut dapat terjadi pada ganggang (alga) yang bersifat uniseluler maupun yang multiseluler. Contohnya pada Hydrodictyon, Ulothrix, Chlamydomonas, dan Vaucheria.
Contoh Siklus Hidup Chalmydomonas:
1. Chlamydomonas dewasa yang berflagela dan berkromosan haploid (n).
2. Di tahap reproduksi aseksual dimulai dengan menghilangnya flagela, selanjutnya terjadi pembelahan secara mitosis yang berlangsung sebanyak dua kali atau lebih sehingga menghasilkan sel anak yang berjumlah 4 atau lebih.
3. Sel-sel anak membentuk dinding sel dan flagela yang menjadi zoospora. Jika dinding sel induk pecah, maka keluarlah zoospora yang dapat berenang. Zoospora kemudian tumbuh menjadi Chlamydomonas yang baru berhaploid (n).
4. Jika persediaan makanan berkurang atau lingkungannya kering, Chalmydomonas akan bereproduksi secara seksual yang diawali dengan pembetukan gamet haploid (n) dengan pembelahan mitosis secara berulang kali. Gamet kemudian dilepaskan dari sel induk.
5. Terjadi singami antara gamet yang berbeda jenis ((+) dan (-)) dengan menghasilkan zigot diploid (2n).
6. Zigot kemudian membentuk selubung yang kuat dan resisten yang disebut dengan zigospora.
7. Zigospora (2n) kemudian mengelami pembelahan yang terjadi secara miosis dengan menghasilkan empat individu baru yang haploid (n).
Demikianlah pembahasan tentang proses reproduksi ganggang/alga secara seksual dan aseksual. Semoga bermanfaat.
Proses Reproduksi Seksual pada Ganggang (Alga)
Reproduksi seksual pada ganggang (alga) dapat terjadi secara konjugasi, singami, dan anisogami. Berikut ini penjelasannya:
1. Konjugasi
Konjugasi adalah proses saling berlekatannya dua individu yang berbeda jenis, dengan diikuti terjadinya plasmogami (peleburan plasma sel) dan juga kariogami (peleburan inti sel). Contohnya ganggang yang bereproduksi secara konjugasi adalah spirogyra yang berbentuk filamen tak bercabang.
Mekanisme konjugasi pada spirogyra adalah sebagai berikut:
- Filamen Spirogyra yang berhaploid (n) yang berbeda jenis dengan saling berdekatan
- Sel-sel yang akan saling berdekatan dengan membentuk tonjolan merupakan jembatan konjugasi.
- Protoplasma sel yang satu (+) berpindah (mengalir) ke sel pasangannya (-).
- Terjadi plasmogami, diikuti dengan kariogami
- Konjugasi menghasilkan zigospora yang berdiploid (2n).
- Zigospora (2n) membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 sel haploid (n).
- Dari 4 sel haploid yang kemudian dihasilkan, umumnya hanya terdapat satu yang dapat tumbuh menjadi benang Spirogyra baru.
2. Singami
Singami (isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama dengan bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda jenisnya ((+) dan (-)), yang kemudian diikuti dengan terjadinya peleburan inti. Singami menghasilkan zigot yang diploid (2n). Contoh ganggang yang melakukan singami adalah ganggang hijau Ulva.
3. Anisogami
Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang ukuran dan bentuknya berbeda. Anisogami dapat berupa oogami, yakni masuknya sel gamet jantan yang berflagela (sperma) ke sel yang gamet betina (ovum) kemudian terjadi peleburan inti. Hasil dari fertilisasi adalah zigot. Contoh ganggang yang melakukan oogami adalah Laminaria.
Proses Reproduksi Aseksual Ganggang (Alga)
Reproduksi aseksual pada ganggang terjadi dengan pembelahan biner, fragmentasi dan pembentukan spora vegetatif. Berikut ini penjelasannya:
1. Pembelahan Biner
Reproduksi aseksual secara pembelahan biner pada ganggang terjadi pada ganggang (alga) uniseluler, seperti Euglenoid, Chlorella, dan Pyrrophyta (ganggang api). Pada Euglenoid, pembelahan biner terjadi dengan membujur. Pembelahan tersebut diawali dengan pembelahan inti, diikuti dari pembelahan sitoplasma. Dari satu sel induk yang dihasilkan ke dua sel anakan yang tumbuh menjadi ganggang baru.
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh ganggang. Bagian tubuh yang terlepas di tubuh induk tumbuh menjadi ganggang baru. Fragmentasi yang pada ganggang multiseluler berbentuk filamen dan talus. Contohnya pada Cladophora, Sargassum, Spirogyra, Macroctis, dan Laminaria.
3. Pembentukan Spora Vegetatif
Pembentukan spora vegetatif terjadi dalam sel induk yang menghasilkan zoospora. Pembentukan spora secara vegetatif terjadi jika kondisi lingkungan mendukung dan jumlah makanan mencukupi. Hal tersebut dapat terjadi pada ganggang (alga) yang bersifat uniseluler maupun yang multiseluler. Contohnya pada Hydrodictyon, Ulothrix, Chlamydomonas, dan Vaucheria.
Contoh Siklus Hidup Chalmydomonas:
1. Chlamydomonas dewasa yang berflagela dan berkromosan haploid (n).
2. Di tahap reproduksi aseksual dimulai dengan menghilangnya flagela, selanjutnya terjadi pembelahan secara mitosis yang berlangsung sebanyak dua kali atau lebih sehingga menghasilkan sel anak yang berjumlah 4 atau lebih.
3. Sel-sel anak membentuk dinding sel dan flagela yang menjadi zoospora. Jika dinding sel induk pecah, maka keluarlah zoospora yang dapat berenang. Zoospora kemudian tumbuh menjadi Chlamydomonas yang baru berhaploid (n).
4. Jika persediaan makanan berkurang atau lingkungannya kering, Chalmydomonas akan bereproduksi secara seksual yang diawali dengan pembetukan gamet haploid (n) dengan pembelahan mitosis secara berulang kali. Gamet kemudian dilepaskan dari sel induk.
5. Terjadi singami antara gamet yang berbeda jenis ((+) dan (-)) dengan menghasilkan zigot diploid (2n).
6. Zigot kemudian membentuk selubung yang kuat dan resisten yang disebut dengan zigospora.
7. Zigospora (2n) kemudian mengelami pembelahan yang terjadi secara miosis dengan menghasilkan empat individu baru yang haploid (n).
Demikianlah pembahasan tentang proses reproduksi ganggang/alga secara seksual dan aseksual. Semoga bermanfaat.